Kamis, 27 November 2008

Oleh : Shieldvie

Pasokan valas dalam negeri bergantung pada aliran dana asing yang masuk. Dengan situasi global saat ini, lembaga keuangan internasional mencairkan assetnya yang tersimpan di banyak negara. Aliran valas ke luar negeri : Permintaan dolar AS tinggi sedangkan pasokannya kurang. Hal ini memperkuat nilai tukar dolar AS terhadap rupiah dan likuiditas dolar dalam negeri menurun. Sehingga menghambat transaksi pembiayaan ekspor-impor.

Pemerintah telah mengambil langkah untuk mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah ini, di antaranya adalah:

a) Perpanjangan tenor pertukatan valas bertujuan memenuhi permintaan dolar yang temporer.

b) Penyediaan valas bagi korporasi

c) Penurunan rasio Giro wajib minimum untuk menambah ketersediaan likuiditas dolar di bank

d) Perluasan jaminan fasilitas pendanaan jangka pendek

Sejumlah perbankan pun ikut menaikkan bunga deposito valas untuk menahan valas di Indonesia. Selain itu juga diberlakukan pembebasan biaya komisi atas setoran valas. Diharapkan langkah-langkah yang telah ditempuh dapat mengangkat rupiah dari keterpurukan dan menyelamatkan perekonomian nasional.

6 komentar:

salma mengatakan...

hmmm, sebenernya sih dah into topic, cuma mungkin kurang mendalam ajah pembahasannya...

labfinancefeunpad mengatakan...

iya nih, ayo kuatkan rupiah! hwhw.. bahasannya bagus..

Rayenda mengatakan...

Huahuahua....malah ini menurut gue juga bagus.
Begini, kenapa ada caryying trade, karena kurs kita stabil plus bunga pinjaman di LN lebih kecil. UK misalnya hanya 4%.
Nah, ketika ada capital flight sekarang, bukan SBI yang dinaikin, tapi interest rate di valas. Meski sedikit risky. Tapi sekarang kan dah ada hedging.
Kenapa gue blg gitu? kalau SBI naik, pasti pasar saham makin dalam jatuhnya. Tapi kalau valas? sama aja main bond asing di negara sendiri.
Cek di mandiri. Uang tabungan loe dibawah 50 juta mendapat bunga lebih sedikit daripada nabung di valas.

Ayu Agustin mengatakan...

dieksplor lagi yah sel.. tahap2nya tolong diperjelas..

salma mengatakan...

hmmm, carrying trade yah...

gw baca di koran klo carrying trade tuh bisa bikin pelemahan rupiah...

nah, carrying trade tuh bikin pelemahan rupiah pas dana dari indonesia ditarik doang kan??

waduh, raye ampe tw gt di mandiri...
hehehe...

Rayenomics mengatakan...

Betul banget! carrying trade menyebabkan melemahnya rupiah. Kenapa? Pas harus mau bayar utang, perusahaan harus tukar rupiah ke mata uang lain. Akibatnya demand mata uang asing banyak dan selanjutnya sudah bisa ditebak...

Maksud gue, supaya tidak terjadi capital flight tadi gara2 carrying trade. Misalnya:
Perusahaan punya 2 alternatif untuk financing working capital sebesar 100 juta.
1. Pinjam dalam negeri dengan bunga 19% maka biayanya adalah sekitar 19 juta (interest)
2. Pinjam ke Malaysia dengan bunga 3 ato 4% di kurs 3200.Asumsi kurs jatuh ke 3500. maka bunga 4,4juta.

Daripada lari ke negara lain, mending ditampung dalam negeri. Gitu maksud gue... Meski gue percaya ga sesederhana ini...huahuahua :P